Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Keresahan Pakaian Pernikahan

Gambar
Akhir2 ini otakku tengah berpikir random, namun serius. Iya, seserius itu sampai aku ingin membuat pakaian pernikahan. Padahal aku sudah khatam menikah dengan alm.suami yang sangat saya cintai hingga sekarang. Dan tidak ada niat untuk menikah lagi. Lalu kenapa aku ingin membuat gaun pengantin?   Itu karena duluuu, aku pernah mengalami momen menikah tanpa berpikir panjang. Membuat kebaya akad dan resepsi, namun setelahnya mubadzir karena menjadi barang yang tidak terpakai. Kenapa tidak nyewa? Karena aku dulu sombong dan jemawa, merasa masih muda, punya duit, dan dengan mudahnya bakar sana, bakar sini. Sampai aku menghadiri pesta pernikahan salah satu anak dari kerabat jauh. Ternyata, eh ternyata masalahnya sama. Si pengantin membeli pakaian pengantin yang mahalnya minta ampun, akan tetapi tidak bisa digunakan setelahnya. Ingin rasanya aku mengedukasi bahwa kemeriahan sesaat waktu resepsimu itu tidak akan mempengaruhi jalan panjang pernikahanmu kelak, sayang. Andai aku bisa mengulang...

Bongkar Lemari : Minimalism

Gambar
Ini adalah gambaran lemari di kamar saya sebelum mengenal konsep minimalism. Disini saya sudah berusaha organizing barang-barang yang menurut saya 'akan saya gunakan suatu saat nanti'. Akan tetapi, sebentar kemudian semua barang tersebut akan kembali menjadi berantakan. Sehingga membuat saya 'lelah' dan uring-uringan terhadap barang yang saya klaim 'cintai' tersebut. Minggu ke 2 di bulan Januari ini, saya berniat mulai mengurangi barang dan mempertahankan yang hanya memiliki nilai fungsionalitas sesuai kebutuhan. Sebagai informasi, lemari ini berisi buku sekolah anak saya, baju, kosmetik, dan dokumen serta alat elektronik. Huuuft! Membayangkan saja sebenarnya membuat saya ingin menunda-nundanya terus. Karena barang dilemari ini sudah saya estimasi banyak yang saya klaim sebagai 'sayang kalau dibuang, nanti juga bakal kepake', yang akhirnya sampai saat ini numpuk tak dapat perhatian disana. Tumpukkan sampah itu tak terelakkan lagi,...

Decluttering

Gambar
Tahun 2023 ini, saya mulai take action setelah belajar banyak mengenai minimalism di tahun 2022. Belum dalam taraf frugal living, yang benar2 penerapannya strict terhadap consumerism. Saya masih dalam tahap memilah dan memilih barang yang bersifat fungsional, tidak berlebihan dan bermanfaat dalam jangka panjang. Contohnya tas, dalam hal ini saya bertanya pada diri sendiri. Seberapa banyak tas yang dibutuhkan untuk hal-hal yang sifatnya valuable dan fungsional? Atau, Apa sih fungsi dasar tas? Jawabannya, untuk membawa barang. Titik! Mengesampingkan nilai fast fashion yang saat ini tengah marak, fungsi tas ya tetep sama dari jaman ke jaman. Untuk membantu manusia membawa barang. Jadi, untuk apa saya memiliki berbagai macam tas kalau fungsinya hanya itu? Gambaran tersebut adalah tas saya yang nampak di cantolan, lainnya masih banyak tersimpan di lemari lengkap dengan bungkus, silica gel dan segelnya. Awal tahun ini, saya mulai decluttering dari tas. Yang box-box nya memenuhi l...

Introvert, Melakonlis, Multi-potentialite, Intuiting

Gambar
Berbagai macam kepribadian itulah yang membentuk saya. Mengenal lebih kedalam dan benar2 belajar memahami kepribadian diri sendiri, berawal dari saya merasa menjadi sosok yang gagal. Sosok yang tidak bisa diharapkan sukses dimata orang terdekat saya. Saya memang tidak suka ketika harus melakukan kontak dengan banyak orang, seperti acara arisan, reuni, family gathering, dan acara lain yang mengharuskan saya untuk bersosialisasi dengan orang yang tidak seberapa saya kenal. Itu big NO bagi saya. Apakah saya tetap menolak hadir diacara tersebut? Kalau bisa memang saya tolak, kalau terpaksa ya hadir. Karena jujur, saya tidak pandai berkomunikasi dengan sembarang orang. Saya tidak bisa langsung akrab dengan orang yang baru saja saya temui. Apalagi kalau acara Family Gathering, asal tahu saja keluarga dari pihak ibu saya itu bukan main2 besarnya. Kalau dihitung bisa 100an kepala lebih yang hadir, bahkan terkadang saya hanya sekedar tahu namanya namun tidak tahu ini anak Om siapa? Kan gagu ban...